Pertama Hacker Itu apa?
Kata ‘hacker’, hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis serta
kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan. Namun jika ingin
/menjadi/ seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.
Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli
jaringan, yang sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang
memiliki time-sharing dan zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota budaya
inilah muncul istilah ‘hacker’. Hackerlah yang membangun internet. Hackerlah
yang membuat sistem operasi Unix menjadi seperti sekarang. Hackerlah yang
mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat World Wide Web berjalan. Jika Anda
bagian dari budaya ini, jika Anda telah menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini,
dan rekan lain di dalamnya mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang
hackerlah Anda.
Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang yang
menerapkan sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau musik —
bahkan, cara pikir hacker ada di tingkat tertinggi setiap bidang ilmu dan seni.
Hacker software mengakui semangat serupa ini dan
kadang menyebut orang-orang tersebut “hacker” pula — sebagian juga berpendapat
bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah tempatnya bekerja. Tapi,
untuk selanjutnya, kita akan memusatkan perhatian pada software hacker,
keahlian dan sikap mereka, serta tradisi
budaya bersama yang melahirkan istilah ?hacker?.
Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal
bukan. Mereka-mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat kepuasan
lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati
menyebut orang-orang ini ‘cracker’ dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker
sejati memandang cracker sebagai orang malas,
tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju
jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker,
sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil membuat seseorang langsung
menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan penulis telah salah kaprah dan
menggunakan kata ‘hacker’ untuk melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat
kesal para hacker sejati.
Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker: hacker membangun, cracker
membongkar. Jika Anda ingin menjadi hacker, lanjutkan membaca. Jika ingin
menjadi cracker, kunjungi newsgroup alt.2600 <news:alt.2600> dan
bersiaplah menghabiskan lima sampai sepuluh tahun di balik jeruji setelah
mengetahui bahwa Anda ternyata tidak sepandai yang Anda kira. Hanya itu
yang perlu dikatakan tentang cracker.
Sikap Hacker
Pekerjaan hacker menyelesaikan masalah dan membangun sesuatu, dan hacker
percaya pada kebebasan dan kerjasama sukarela. Agar dapat diterima sebagai seorang
hacker, Anda harus berbuat seolah-olah Anda memiliki sikap ini. Dan agar dapat
berbuat demikian, sikap ini harus benar-benar diyakini.
Tapi kalau Anda berniat menumbuhkan sikap ini hanya agar dapat diterima di
lingkungan hacker, maka Anda belum menangkap maknanya. Menjadi orang yang
meyakini sikap hacker penting bagi /Anda sendiri/ — agar bisa terus belajar dan
termotivasi. Sama seperti semua seni kreatif lain,
cara paling efektif untuk menjadi seorang ahli adalah dengan meniru cara
berpikir ahli-ahli lainnya — bukan hanya secara intelektual tapi juga
emosional.
Seperti diungkapkan oleh sebuah sajak Zen modern di bawah:
Jadi, jika ingin menjadi hacker, ulangi pernyataan di bawah ini sampai
benar-benar Anda yakini:
untuk dipecahkan.
Jika Anda merasa bukan seperti ini secara naluri, Anda harus berusaha
menjadi demikian jika ingin berhasil menjadi hacker. Jika tidak, energi hacking
Anda akan melemah karena perhatian teralihkan oleh seks, uang, dan kedudukan.
Agar dapat bertingkah laku seperti hacker, Anda harus percaya bahwa waktu
berpikir hacker lain itu berharga — sebegitu berharganya hingga merupakan suatu
kewajiban moral bagi Anda untuk membagikan informasi, menyelesaikan masalah
lalu memberi jawabannya pada hacker lain supaya mereka menyelesaikan masalah
/baru/ dan tidak selamanya berkutat pada masalah-masalah lama.
Menurut nilai-nilai hacker, jual saja sebagian asal cukup untuk tetap makan,
tetap dapat membayar sewa rumah, dan tetap dapat memakai komputer. Tidak
melanggar nilai hacker jika Anda memanfaatkan ilmu Anda untuk membiayai
keluarga atau bahkan memperkaya
diri, asalkan sambil melakukannya tetap setia pada disiplin ilmu dan sesama hacker
lain.
Agar dapat bertingkah laku seperti hacker, Anda harus meyakini hal ini
sehingga Anda berkeinginan untuk mengotomasi sebanyak mungkin bagian yang
membosankan, bukan saja bagi diri sendiri tapi juga orang lain (terutama sesama
hacker).
Hacker kadang melakukan pekerjaan yang di mata orang lain tampaknya
berulang-ulang atau membosankan; ini untuk latihan menjernihkan pikiran, atau
dalam rangka memperoleh keahlian atau pengalaman yang tak bisa tidak harus
diperoleh dengan cara demikian. Tentu saja hal ini dilakukan atas dasar
kehendaknya sendiri — setiap orang yang mampu berpikir tidak seharusnya dipaksa
menjadi bosan.
dan hacker-hacker lain.
Para otoriter hidup di atas sensor dan kerahasiaan. Mereka tidak percaya
pada kerjasama dan berbagi informasi — satu-satunya jenis ‘kerja sama’ yang
disukai adalah yang dapat mereka kendalikan. Jadi untuk berlaku seperti seorang
hacker, Anda perlu mengembangkan rasa benci pada penyensoran, kerahasiaan, dan
penggunaan kekerasan atau penipuan untuk memaksakan kehendak pada orang dewasa.
Dan Anda harus bersedia bertindak atas dasar keyakinan ini.
Jadi, Anda perlu belajar untuk tidak mempercayai sikap saja dan menghormati
setiap bentuk kemampuan. Hacker tidak bersedia menghabiskan waktu dengan
orang-orang yang hanya bersikap seperti hacker, tapi hacker memuja keahlian —
terutama keahlian dalam hacking, tapi juga keahlian di bidang apapun. Yang
terlebih bagus lagi yaitu keahlian dalam bidang yang sulit dan hanya dapat
dikuasai oleh sedikit orang, dan yang terbaik adalah keahlian dalam bidang yang
sulit dan melibatkan ketajaman mental, keahlian, serta konsentrasi.
Bila Anda memuja keahlian, Anda akan merasa senang dalam meningkatkan
kemampuan diri — kerja keras dan dedikasi akan menjadi semacam permainan yang
mengasyikkan ketimbang pekerjaan membosankan. Dan hal ini penting dalam proses
menjadi hacker.
Perangkat tool ini perlahan-lahan memang berubah seiring teknologi yang menciptakan
keahlian baru dan membuat keahlian lama tidak berguna. Misalnya, dulu keahlian
pemrograman bahasa mesin termasuk, dan kemampuan HTML belum dan hanya baru-baru
ini saja. Yang jelas saat ini yang termasuk adalah:
1. Pelajari pemrograman.
Ini tentunya merupakan keahlian hacking yang fundamental. Jika Anda belum
pernah belajar bahasa pemrograman mana pun, saya sarankan mulai dengan
Python<http://www.python.org/> .Disainnya bersih, terdokumentasi dengan
baik, dan cukup mudah bagi pemula. Meski menjadi bahasa pertama, bukan berarti
Python hanya mainan; Python amat ampuh dan fleksibel dan
cocok untuk proyek-proyek besar. Saya menulis evaluasi terhadap Python
<http://noframes.linuxjournal.com/lj-issues/issue73/3882.html> yang lebih
mendetil. Tutorial Python bisa dilihat di situs web Python
<http://www.python.org/> (terjemahan Indonesia
<http://steven.haryan.to/pytut.id.html>).
Java juga bahasa yang baik untuk belajar pemrograman. Lebih sulit dari
Python, tapi menghasilkan kode yang lebih cepat dari Python. Menurut saya Java
amat bagus sebagai bahasa kedua.
Perlu diingat bahwa dengan satu dua bahasa pemrograman saja Anda tidak akan
mencapai tingkat keahlian seorang hacker, atau bahkan seorang programer — Anda
perlu belajar cara memandang pemrograman secara umum, tidak bergantung pada
satu bahasa mana pun. Untuk menjadi hacker sejati, Anda perlu mencapai tahap di
mana Anda dapat mempelajari bahasa baru dalam beberapa hari, dengan
menghubungkan apa yang ada di manual dengan apa yang telah Anda ketahui. Hal
ini berarti, Anda perlu mempelajari beberapa bahasa yang jauh berbeda satu
dengan yang lainnya.
Jika ingin serius dalam pemrograman, pada akhirnya Anda harus belajar C,
bahasa inti sistem operasi Unix. C++ terkait erat dengan C; jika tahu yang
satu, belajar yang lain tidak akan susah. Namun keduanya bukan bahasa yang
cocok untuk dipelajari pertama kali.
Bahasa lain yang juga penting untuk hacker antara lain Perl
<http://www.perl.com/> dan LISP
<http://snaefell.tamu.edu/~colin/lp/>. Perl patut dipelajari untuk kebutuhan
praktis; Perl dipakai secara amat meluas untuk halaman web aktif dan untuk
administrasi sistem, jadi
meskipun nantinya Anda tidak akan membuat program dalam Perl, Anda sebaiknya
belajar cara membaca Perl. LISP patut dipelajari karena akan memberikan
pengalaman ‘membuka pikiran’ jika Anda telah menangkapnya; dengan mempelajari
LISP, Anda akan menjadi seorang programer yang lebih baik, meskipun dalam
kenyataan Anda akan jarang memakainya.
Paling baik sebetulnya mempelajari semuanya (Python, Java, C/C++, Perl, dan
LISP). Selain merupakan bahasa-bahasa terpenting dalam hacking, masing-masing
mewakili cara pendekatan pemrograman yang berbeda, dan tiap bahasa akan memberi
Anda pelajaran-pelajaran berharga.
Tentu saja, di sini tidak mungkin saya memberi petunjuk lengkap cara
memrogram — pemrograman merupakan keahlian yang kompleks. Tapi, satu petunjuk
yang saya berikan: buku dan kursus saja tidak akan membuat Anda menjadi seorang
programer (banyak, mungkin hampir semua hacker terbaik itu belajar mandiri). Anda
akan menjadi programer dengan (a) /membaca
kode/ dan (b) /menulis kode/.
Belajar membuat program adalah seperti belajar menulis dalam bahasa alamiah.
Cara terbaik untuk melakukannya dengan membaca tulisan yang dibuat oleh para
ahlinya, membuat tulisan sendiri sedikit, membaca lebih banyak lagi, menulis
lebih banyak, dan mengulanginya sampai di tulisan Anda mulai terbentuk semacam
kekuatan dan kemahiran penggunaan kata seperti di tulisan-tulisan yang semula
Anda teladani.
Dahulu sulit mencari kode yang baik untuk dibaca, karena dulu hanya sedikit
program-program besar yang terdapat dalam bentuk source untuk bisa dibaca dan
diutak-atik hacker-hacker pemula. Sekarang kondisinya jauh berbeda: software
open-source, tool pemrograman, dan sistem operasi (semua dibuat oleh hacker)
kini banyak terdapat. Dan ini mengantar kita pada poin berikutnya?
2. Cari, pelajari, dan jalankan salah satu versi Unix open-source.
Saya anggap Anda memiliki, atau memperoleh akses ke komputer pribadi
(anak-anak sekarang mudah sekali mendapatkan akses ). Kalau ada satu langkah
terpenting bagi pemula untuk mendapatkan kemampuan hacker, itu adalah
mendapatkan satu salinan sistem operasi Linux atau salah satu Unix BSD,
meng-install-nya di komputer sendiri, dan menjalankannya.
(Tidak saya sarankan meng-install Linux sendirian jika Anda pemula. Cari
klub komputer atau kelompok pengguna Linux di daerah Anda dan mintalah bantuan;
atau hubungi Linux Internet Support Co-Operative
<http://www.linpeople.org/>. LISC mengurus channel-channel IRC <http://openprojects.nu/services/irc.html>
tempat Anda dapat bertanya). Tentu, di dunia ini ada banyak sistem operasi
selain Unix. Tapi sistem-sistem operasi tersebut didistribusikan dalam program
jadi (binary) — kodenya tidak bisa Anda baca, sehingga sistem operasi tersebut
tidak bisa Anda modifikasi. Belajar hacking di DOS atau Windows atau MacOS
adalah bagaikan belajar menari dengan seluruh tubuh digips.
Lagipula Unix-lah sistem operasi Internet. Meski tentu bisa belajar
menggunakan internet tanpa mengenal Unix, Anda tak akan mampu menjadi hacker
Internet tanpa memahami Unix. Untuk alasan inilah, budaya hacker saat ini cukup
cenderung berat ke Unix.
Jadi, buatlah sistem Unix — saya pribadi menyukai Linux tapi tentu saja ada
yang lainnya (dan ya, Anda /bisa/ menjalankan Linux dan DOS/Windows di mesin
yang sama). Pelajari Unix. Jalankan Unix. Bermain-mainlah dengan Unix.
Berhubungan dengan internet melalui Unix. Baca kodenya. Modifikasi. Di Unix
Anda akan menjumpai tool pemrograman yang lebih baik (termasuk C, Lisp, Python,
dan Perl) ketimbang di sistem operasi Microsoft manapun, Anda akan
bersenang-senang, dan Anda akan mendapat pengetahuan lebih dari yang Anda
sadari sampai kemudian ketika mengenang kembali Anda telah seorang hacker ahli.
3. Pelajari cara menggunakan World Wide Web dan cara menulis HTML.
<http://www.tuxedo.org/~esr/faqs/loginataka.html>.
<http://linuxresources.com/apps/ftp.html>.
<http://www.bsd.org>.
<http://www.linuxdoc.org/HOWTO/Unix-and-Internet-Fundamentals-HOWTO/index.html>.
Kebanyakan hasil budaya hacker bekerja di belakang layar tanpa diketahui
orang banyak, membantu mengoperasikan pabrik, kantor, dan universitas, tanpa
ada pengaruh yang jelas pada cara hidup para non-hacker. Web adalah satu
kekecualian, bahkan para politisi pun mengakui bahwa barang mainan hacker yang
besar dan berkilauan ini telah mengubah dunia. Untuk
satu alasan ini saja (dan juga banyak alasan bagus lainnya) Anda perlu
mempelajari cara pengoperasian Web.
Maksudnya lebih dari sekedar cara menggunakan browser (sebab kalau itu siapa
pun bisa), tapi mempelajari cara menulis HTML, bahasa markup Web. Bila Anda
belum menguasai pemrograman, lewat menulis HTML Anda akan diajari beberapa
kebiasaan mental yang akan membantu Anda belajar pemrograman. Jadi, buatlah
home page.
Demikian juga, dalam permainan hacker, Anda menjaga nilai terutama lewat
pandangan hacker lain terhadap kemampuan Anda (inilah sebabnya Anda belum
benar-benar seorang hacker sampai hacker-hacker lain dengan konsisten menyebut
Anda seorang hacker). Kenyataan ini dikaburkan oleh citra hacking sebagai
pekerjaan menyendiri; juga oleh tabu budaya hacker
(yang kini perlahan-lahan menghilang namun masih tetap kuat) yang tidak
mengakui bahwa ego atau pengesahan dari luar berpengaruh pada motivasi
seseorang.
Tegasnya, dunia hacker merupakan apa yang disebut oleh para antropolog
sebagai /budaya memberi/. Kedudukan dan reputasi tidak diperoleh dengan
menguasai orang lain, atau dengan menjadi seseorang yang cantik, atau dengan
memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain, tapi dengan memberikan
sesuatu. Tepatnya, dengan memberikan waktu Anda, kreativitas, dan hasil dari
kemampuan Anda.
Pada dasarnya ada lima hal yang bisa dilakukan agar dihormati oleh hacker:
1. Menulis software open-source.
Yang pertama (yang paling inti dan paling tradisional) adalah menulis
program yang dipandang berguna atau mengasyikkan oleh hacker lain, kemudian
memberikan source programnya untuk digunakan oleh seluruh budaya hacker.
Para dewa yang dipuja di dunia hacker yaitu mereka yang telah menulis
program besar yang berkemampuan tinggi dan dibutuhkan di mana-mana, lalu memberikan
program ini cuma-cuma, dan sekarang program itu telah dipakai setiap orang.
2. Membantu menguji dan men-debug software open-source
Yang selanjutnya berjasa adalah mereka yang bertahan menggunakan dan
men-debug software open-source. Di dunia yang tak sempurna ini, tanpa
terhindarkan kita harus menghabiskan sebagian besar waktu pengembangan software
dalam tahap debugging. Karena itu setiap penulis software open-source yang
waras akan berpendapat bahwa penguji beta yang baik (yang tahu bagaimana menjelaskan
gejala masalah dengan jelas, bagaimana melokalisir masalah, mampu mentolerir
bug di rilis cepat, dan bersedia menjalankan beberapa rutin diagnostik
sederhana) itu amat sangat berharga. Bahkan satu saja penguji beta sudah mampu
membantu menjadikan tahap debugging dari mimpi buruk panjang yang melelahkan
menjadi hanya gangguan yang justru menyehatkan.
Bila Anda seorang pemula, cobalah mencari program yang sedang dalam tahap
pengembangan, yang menarik bagi Anda, dan jadilah seorang penguji beta yang
baik. Dari sini Anda secara alamiah akan meningkat dari membantu menguji
program ke membantu memodifikasi program. Anda akan belajar banyak, dan pada
gilirannya nanti Anda pun akan memperoleh bantuan dari orang lain saat
membutuhkan.
3. Menerbitkan informasi yang bermanfaat.
Yang bagus juga untuk dilakukan yaitu mengumpulkan dan menyaring
informasi-informasi menarik dan berguna ke dalam halaman Web atau dokumen
seperti FAQ (Frequently Asked Questions — daftar jawaban pertanyaan-pertanyaan
yang sering diajukan orang), dan membuat
dokumen-dokumen ini mudah didapat orang.
Pemelihara FAQ teknis yang besar-besar juga mendapatkan hormat hampir
seperti para penulis software open-source.
4. Membantu terus berjalannya infrastruktur.
Budaya hacker (dan juga dalam hal ini pengembangan rekayasa Internet)
dijalankan oleh relawan. Banyak sekali pekerjaan yang dibutuhkan namun bukan
pekerjaan yang agung, yang harus dilakukan agar semuanya tetap berjalan ?
melakukan administrasi mailing list, moderasi newsgroup, memelihara situs archive
software yang besar, mengembangkan dokumen-dokumen RFC serta standar teknis
lainnya.
Mereka yang melakukan hal-hal seperti dengan baik juga dihormati, karena
orang tahu bahwa pekerjaan seperti ini menghabiskan banyak waktu dan kalah
mengasyikkan dibanding bermain dengan kode. Melakukan pekerjaan seperti ini
menunjukkan bahwa seseorang memiliki dedikasi.
5. Mengabdi kepada budaya hacker itu sendiri.
Terakhir, Anda dapat mengabdi dan menyebarluaskan budaya hacker (lewat,
misalnya, menulis panduan tepat bagi pemula tentang cara menjadi seorang hacker
). Anda tidak bisa melakukan hal ini kecuali telah berkecimpung cukup lama dan
menjadi figur yang cukup terkenal di salah satu dari empat hal sebelumnya.
Budaya hacker tidak persis memiliki pemimpin, tapi memiliki pahlawan, tetua
suku, sejarawan, dan para jubir. Jika Anda telah cukup lama berada di ‘medan
tempur’, Anda dapat saja memperoleh salah satu dari jabatan-jabatan ini.
Peringatan: hacker tidak mempercayai ego tetua suku yang terlampau mencolok, jadi
berbahaya jika Anda terlalu terlihat untuk berusaha menjadi terkenal. Cara yang
benar seharusnya yaitu dengan memposisikan diri sedemikian rupa sehingga
jabatan tersebut jelas telah Anda capai, lalu kemudian bersikap rendah hati dan
ramah sehubungan dengan kedudukan Anda tersebut.
pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti berpikir dan hacking.
Karena alasan ini, banyak hacker mengadopsi label ‘nerd’ dan bahkan
menggunakan istilah yang lebih kasar ‘geek’ sebagai lencana kebanggaan – cara
memproklamasikan kebebasan dari tuntutan sosial. Lihatlah The Geek Page
<http://samsara.circus.com/~omni/geek.html> untuk pembahasan menyeluruh.
Bila Anda tetap dapat memusatkan perhatian pada hacking sampai menjadi cukup
ahli dan tetap memiliki kegiatan sosial, itu sah-sah saja. Hal ini memang lebih
mudah dilakukan sekarang ketimbang waktu saya seorang pemula di tahun 1970-an;
budaya mainstream saat ini jauh lebih ramah pada para techno-nerd. Malah kini
semakin banyak orang yang menyadari
bahwa hacker kadang merupakan kekasih yang berkualitas dan calon pasangan hidup
potensial. Lebih lanjut tentang hal ini, lihat Girl’s Guide to Geek Guys
<http://www.bunnyhop.com/BH5/geekguys.html>.
Bila ketertarikan Anda pada hacking adalah karena Anda tidak mempunyai
kegiatan lain, itu juga tidak apa-apa — setidaknya tidak perlu susah-susah
memusatkan perhatian. Mudah-mudahan satu hari nanti Anda akan memperoleh
kehidupan sosial.
* Membaca karya fiksi ilmiah. Datang ke pertemuan fiksi ilmiah (salah satu
jalan yang bagus untuk bertemu hacker dan proto-hacker).
* Mempelajari Zen, dan/atau berlatih bela diri. (Disiplin mental yang
diajarkan serupa dengan hacking dalam hal-hal penting.)
* Mengasah pendengaran musik. Belajar menghargai jenis-jenis musik yang
tidak lazim. Belajar menjadi ahli dalam bermain alat musik tertentu, atau
berlatih bernyanyi.
* Mengembangkan apresiasi akan permainan kata.
* Belajar menulis dalam bahasa asli (Sejumlah banyak hacker, termasuk semua
hacker terbaik yang saya kenal, adalah penulis yang cakap).
Semakin banyak dari hal-hal di atas yang sudah Anda kerjakan, semakin besar
kemungkinan Anda adalah calon hacker berbakat. Kenapa hal-hal di atas yang
berhubungan dengan hacking tidak sepenuhnya jelas, tapi semuanya berkaitan
dengan gabungan kemampuan otak kiri dan kanan yang penting (hacker harus dapat
berpikir logis dan juga sewaktu-waktu harus dapat melangkah keluar dari logika
umum suatu permasalahan).
Terakhir, sebagian dari hal-hal yang /tidak/ sebaiknya dilakukan:
* Jangan menggunakan ID atau nama samaran yang konyol atau berlebihan.
* Jangan terlibat perang flame di Usenet (atau di mana pun).
* Jangan menggelari diri ‘cyberpunk’, jangan berurusan dengan para ‘cyberpunk’.
* Jangan mengirim posting atau email yang penuh salah ketik dan bertata bahasa
buruk.
Satu-satunya reputasi yang akan Anda dapatkan jika melakukan hal-hal di atas
adalah sebagai orang dungu. Ingatan hacker biasanya bagus – mungkin dibutuhkan
bertahun-tahun lamanya sebelum Anda dapat diterima kembali.
CARITA YAAA :::> CARI DULU BARU TAU....!!!
Categories
- Download Blogger Templats (11)
- INSTALASI (6)
- Koleksi Lirik Lagu (8)
- Macam-macam penyakit dan cara mengatasinya (13)
- Software (7)
- elektronika (6)
- hacker and cracker (14)
- jaringan (11)
- service handphone (15)
- tips-trick (32)
Arsip ke
Munawir Usman. Diberdayakan oleh Blogger.

petak artikel
Dunia penuh dengan
persoalan-persoalan menarik yang menanti
Menjadi seorang hacker sebetulnya menyenangkan, tapi ‘menyenangkan’ yang
menuntut usaha. Usaha ini membutuhkan motivasi. Atlet yang sukses memperoleh
motivasi dari kepuasan fisik saat tubuh mereka beraksi, saat mendorong diri
melampaui batasan fisik. Demikian juga, untuk menjadi seorang hacker Anda harus
merasa tertarik memecahkan persoalan, mengasah keahlian, dan melatih
kecerdasan.
Tidak seharusnya masalah yang
sama dipecahkan dua kali.
Otak yang kreatif merupakan sumber daya yang berharga dan terbatas. Tidak
seharusnya sumber daya ini diboroskan hanya untuk memikirkan kembali suatu
persoalan dari dasar; padahal ada begitu banyak masalah menarik baru lain di
dunia ini yang menanti.
Kebosanan dan pekerjaan
membosankan itu jahat.
Hacker (dan manusia kreatif pada umumnya) tidak seharusnya dibosankan dengan
pekerjaan bodoh yang berulang-ulang, karena ini berarti mereka tidak melakukan
pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh mereka – menyelesaikan
persoalan-persoalan baru. Pemborosan sumber daya ini merugikan semua pihak.
Karena itu kebosanan dan pekerjaan membosankan bukan saja tidak menyenangkan
tapi juga jahat.
Kebebasan itu baik.
Secara alamiah hacker itu anti-otoriter. Siapa pun yang dapat memerintah
Anda akan dapat menghentikan Anda untuk menyelesaikan persoalan yang menarik —
dan, sesuai pikiran otak para otoriter, pada umumnya akan membuat alasan yang
benar-benar bodoh untuk itu. Jadi sikap otoriter harus dilawan di mana pun Anda
berada, agar nantinya tidak menekan Anda
Sikap saja tak ada artinya
tanpa keahlian.
Untuk menjadi hacker, Anda perlu mengembangkan sebagian dari sikap-sikap
yang telah disebutkan. Tapi memiliki sikap saja belum membuat seseorang menjadi
hacker, atau atlet juara atau bintang rock. Untuk menjadi hacker dibutuhkan
kecerdasan, latihan, dedikasi, dan kerja keras.
Kemampuan Hacking Dasar
Sikap hacker penting, tapi terlebih penting lagi keahlian. Sikap bukan
pengganti keahlian, dan ada seperangkat keahlian menggunakan perangkat tool
yang perlu Anda kuasai sebelum orang bahkan bisa berpikir memanggil Anda
hacker.
Status dalam Budaya Hacker
Seperti halnya dalam kebanyakan budaya lain tanpa ekonomi uang, dunia hacker
berjalan di atas reputasi. Anda berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan
menarik, tapi seberapa menarik persoalan tersebut, dan apakah solusi Anda
benar-benar baik, merupakan sesuatu yang umumnya hanya dapat dinilai oleh rekan
sejawat atau atasan Anda.
Hubungan Hacker/Orang
Nyentrik-Nyentrik
Bertentangan dengan mitos populer, tidak perlu menjadi orang nyentrik untuk
menjadi hacker. Meski itu sebetulnya membantu, dan pada kenyataannya banyak
hacker yang merupakan orang nyentrik. Menjadi orang yang tersisih secara sosial
membantu Anda tetap memusatkan perhatian
Panduan Gaya
Saya ulangi, untuk menjadi hacker, Anda perlu memasuki cara pikir hacker.
Hal-hal tertentu yang Anda lakukan saat jauh dari komputer kadang membantu
mencapainya. Tentu saja kegiatan-kegiatan ini bukan sebagai pengganti hacking
(tak ada yang dapat menggantikan hacking) tapi banyak hacker melakukannya, dan
merasa bahwa kegiatan tersebut secara dasar berhubungan dengan intisari
hacking.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
INSTALASI JARINGAN HOTSPOT Adapun peralatan dan syarat yang harus kita penuhi antara lain: Router/AP Wi-Fi (Referensi hardware...
-
Adakalanya kita sering harus online dan bekerja di sudut-sudut ruangan atau taman, biasanya hal ini dilakukan pada saat is...
-
Teknologi LED LED ( Light Emitting Diode atau Light Emitting Device ) merupakan piranti yang vital dalam teknologi electroluminescent sepe...
-
Bagi mereka yang suka bermain sepak bola, kondisi cuaca buruk bisa menjadi halangan. Jika Anda tidak bisa bermain di lapangan...
-
Berikut ini adalah langkah-langkah perakitan CPU. 1. Letakkan motherboard pada tempat yang datar dan jangan lupa beri alas dengan per...
-
Apakah Anda curiga bahwa seseorang secara sengaja ataupun tidak sengaja menggunakan koneksi jaringan wifi Anda? Mungk...
-
"kali ini jhek kita bljr ttg menyetting sbuah jaringan pd linux ogge perhatkan baek-baek yha...!!! Langkah-langkah Setting IP pada Li...
-
Download Any Video Converter Ultimate 4.4.0 - software yang berfungsi untuk mengkonversi video ke dalam berbagai macam format populer pada...
-
Bagi para pengguna opmin handler trik gratisan gprs, pada provider tertentu sangat sulit untuk men download *jar (mis...